Kota Banten | Foto : KabarAsik |
Banten Pada Masa Kerajaan
Dahulu Banten disebut Banten, dan pada abad ke-5 menjadi wilayah Kerajaan Tarumanegara. Saat itu, Banten yang mempunyai posisi strategis dalam jalur perdagangan menjadi salah satu pelabuhan penting di nusantara. Memasuki abad ke-16, Portugis mulai memperluas pengaruhnya hingga ke Pulau Jawa.
Aliansi Kesultanan Demak dan Cirebon tidak mau membiarkan hal itu terjadi sehingga mereka melakukan penyerangan untuk menaklukkan Pelabuhan Sunda Kelapa dan Banten sebelum diduduki Portugis. Setelah dikuasai, Banten menjadi kesultanan dengan Maulana Hasanuddin, putra Sunan Gunung Jati, sebagai raja pertamanya. Banten kemudian mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682).
Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, ternyata kota Banten menjadi pusat perdagangan internasional yang sangat maju. Namun setelah Sultan Ageng Tirtayasa turun tahta, Banten berada dalam cengkeraman VOC karena terjadi perang saudara di dalam kerajaan.
Banten Pada Masa Penjajahan Belanda
Pada abad ke-19, ternyata Banten diserang oleh Belanda. Pasca kejadian tersebut, Gubernur Jenderal Daendels mengumumkan bahwa Banten sudah masuk ke dalam wilayah Hindia Belanda. Pada tahun 1817, wilayah Banten dijadikan tempat tinggal oleh pemerintah Hindia Belanda. Kemudian pada tahun 1926, Banten dimasukkan ke dalam Provinsi Jawa Barat.
Sejarah Berdirinya Provinsi Banten
Pasca kemerdekaan, muncul keinginan dari kalangan elite dan masyarakat Banten agar daerah tersebut memiliki pemerintahan otonom sendiri yang independen dari Jawa Barat. Namun keinginan mereka tidak pernah di tanggapi oleh pemerintah. Reformasi memberikan peluang besar bagi pemekaran daerah. Impian memisahkan diri dari Jawa Barat terwujud ketika pemerintah bersama DPR mengesahkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten.
Tanggal 4 Oktober merupakan hari jadi Provinsi Banten. Saat ini terdapat empat kota dengan total 115 kecamatan. Banten resmi menjadi provinsi ke-30 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak tahun 2000, dibentuk melalui Undang-undang nomor 23 tahun 2000, sebelumnya Banten merupakan sebuah karesidenan dalam wilayah Provinsi Jawa Barat.
Sejarah Logo Banten
Logo Banten pertama kali diperkenalkan pada tanggal 4 Oktober 2000, bersamaan dengan diresmikannya Provinsi Banten oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Logo ini merupakan hasil karya Drs. H. Muhadi, seniman asal Serang yang juga anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Muhadi mengaku terinspirasi dari sejarah dan budaya Banten dalam pembuatan logo tersebut.
Ia ingin membuat logo yang sederhana namun penuh makna, yang dapat mewakili ciri khas dan cita-cita masyarakat Banten. Ia pun ingin menciptakan logo yang mudah diingat dan dikenali masyarakat luas. Muhadi menyerahkan desain logo ini kepada Panitia Pembentukan Provinsi Banten, yang kemudian disetujui sebagai logo resmi Provinsi Banten.
Makna Logo Banten
Logo Banten terdiri dari beberapa elemen visual yang memiliki makna tersendiri. Berikut penjelasan singkat mengenai pengertian masing-masing unsur tersebut:
Bentuk Segi Lima
Bentuk segi lima ini melambangkan Pancasila yang artinya sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Bentuk segi lima juga melambangkan ajaran Islam yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji. Bentuk segi lima juga melambangkan lima unsur alam yaitu tanah, air, api, angin, dan roh.
Warna Biru
Warna biru melambangkan kesetiaan, kejujuran, ketenangan, kedamaian dan kebersamaan. Warna biru juga mewakili Samudera Hindia yang membentang di sepanjang pantai barat Provinsi Banten.
Warna Putih
Warna putih melambangkan kesucian, kebersihan, kesederhanaan dan keterbukaan. Warna putih juga melambangkan niat baik dan harapan besar masyarakat Banten.
Warna Kuning
Warna kuning melambangkan kemuliaan, kejayaan, kecerdasan dan kekayaan. Warna kuning juga melambangkan matahari yang bersinar terang dan memberi kehidupan pada makhluk hidup.
Warna Hijau
Warna hijau melambangkan kesuburan, kemakmuran, keberlanjutan dan keharmonisan. Warna hijau juga melambangkan hijau dan indahnya alam di Provinsi Banten.
Warna Merah
Warna merah melambangkan keberanian, semangat, perjuangan dan pengorbanan. Warna merah juga melambangkan darah yang mengalir di tubuh masyarakat Banten yang bersedia memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan daerahnya.
Gambar padi Dan Kapas
Gambar padi dan kapas melambangkan sumber pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Gambar padi dan kapas juga melambangkan sektor pertanian dan industri yang merupakan salah satu potensi perekonomian Provinsi Banten.
Gambar Gunung Krakatau
Gambar Gunung Krakatau melambangkan kekuatan, ketabahan, ketangguhan dan kedinamisan. Gambar Gunung Krakatau juga melambangkan salah satu tempat wisata alam yang terkenal di dunia dan menjadi kebanggaan Provinsi Banten.
Gambar Masjid Agung Banten
Gambar Masjid Agung Banten melambangkan agama, budaya, seni dan sejarah. Gambar Masjid Agung Banten juga melambangkan salah satu situs cagar budaya yang mempunyai nilai sejarah dan arsitektur tinggi di Provinsi Banten.
Gambar Badak Jawa
Gambar badak jawa melambangkan keunikan, kekhasan, keindahan dan perlindungan. Gambar badak jawa juga melambangkan salah satu hewan langka yang hanya ada di Provinsi Banten dan menjadi simbol pelestarian alam.
Tulisan Banten
Tulisan Banten melambangkan nama dan identitas Provinsi Banten. Teks ini menggunakan huruf kapital untuk menunjukkan otoritas dan kepercayaan diri.
Demikian ulasan artikel yang kami buat tentang Bagaimana Sejarah Terbentuknya Provinsi Banten? Berikut Penjelasan Lengkapnya. Semoga bermanfaat.